Dari dulu Ibu saya selalu bilang bagaimana saya mau hidup sehat kalau saya tidak
menjaga kesehatan tubuh. Hampir setiap malam kerjanya begadang apalagi kalau seperti sekarang mendekati piala dunia sepertinya tidak mau ketinggalan dari jadwal pertandingan-nya, makan pun tidak teratur bahkan sering mengkonsumsi yang kurang sehat, olah raga tidak pernah, merokok pula. Sempat mengatakan kalau saya begitu terus kata dia bisa-bisa umur saya tidak panjang. Rasanya seperti anak kecil lagi dinasehati ibu seperti itu. Meskipun saya sudah kuliah tingkat akhir, tapi kalau saya sakit maka tetap saja saya mengadu pada ibu. Dan meski saya tahu akan diomeli oleh ibu, dan sedikit agak mengesalkan, tapi sesekali saya membutuhkan hal itu untuk mengingatkan. Maklum saya belum memiliki pacar. Jadi hanya beliaulah yang bisa memberikan saya perhatian.
Untuk kedua kalinya di tahun ini saya divonis mengidap gejala tipes. Ibu bilang saya harus mengubah gaya hidup saya, dia tidak mau memiliki seorang anak yang pesakitan. Kalau sudah sakit begini ucap ibu yang rugi kamu sendiri. Lagipula mana ada perempuan yang mau pacaran dengan laki-laki yang kerjanya sakit terus seperti kamu, lanjut ibu. Usia saya masih muda dia bilang, jangan sia-siakan hal itu karena jika saya tidak mau berubah maka nanti masa tua saya akan susah. Ibu tidak mau saya mati duluan, ibu memang menakut-nakuti saya, sambil bercanda dia katakan bahwa kalau saya mati duluan dia tidak mau menguburkan saya.
|
Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang sehat |
Baiklah ibu, saya berjanji jika saya sudah sehat nanti saya akan mengubah gaya hidup saya. Saya akan hidup sehat dan menjaga kesehatan tubuh saya. Kalau saya malas, ibu menyarankan, jangan lakukan itu demi ibu atau demi dirimu sendiri, tapi lakukan itu demi pacar kamu nanti. Memang sekarang belum ada, lanjutnya. Tapi kalau nanti kamu punya pacar pasti dia bangga punya pacar yang sehat ketimbang yang pesakitan seperti kamu sekarang. Iya ibu, saya berjanji.
Artikel Terkait
sehat-cantik