Di Jepang orang-orang biasanya melakukan bisnis sambil
minum teh. Hal ini saya baru ketahui ketika teman saya berkunjung ke negeri sakura tersebut. Meeting yang teman lakukan bukanlah di kantor tapi di sebuah kedai
teh langganan. Ada ruangan khusus yang disediakan dan rupanya bukan mereka satu-satunya rombongan yang ada disana. Masing-masing ruangan itu cukup besar, bisa menampung hingga lima belas orang. Rupanya hal tersebut memang sudah menjadi kebiasaan disana. Deal-deal besar terjadi justru di kedai teh dan bukannya di ruang meeting perusahaan.
Setiap negara memang memiliki kebiasaan sendiri. Di Indonesia sendiri menurut pengalaman saya banyak deal bisnis yang dilakukan di lapang golf. Karena itu banyak pejabat yang belajar main golf. Dan banyak juga para pelobi perusahaan yang bermain golf. Jika di Jepang ternyata hal itu lain lagi, dan tentunya kebiasaan di negara lain pastinya berbeda pula.
Namun jangan bayangkan acara minum teh itu seperti acara nongkrong sembarangan. Di ruang kedai teh itu kita duduk bersila di lantai dengan khidmat. Cangkir teh yang dihidangkan pun bentuknya kecil. Sekali teguk pun langsung habis. Tehnya sendiri pun berwarna hijau tanpa memakai gula. Memang kiranya tujuan dari minum ini bukan untuk menghilangkan dahaga. Tapi merupakan sebuah kebisaan berbagai kalangan masyarakat Jepang. Bahkan dalam acara yang lebih resmi konon ada ritual-ritual tertentu yang dilakukan, semacam sebuah upacara. Begitulah pengalaman yang teman saya dapatkan ketika melakukan kunjungan kerja ke Jepang. Sebuah pengalaman baru yang menarik perhatian.
Artikel Terkait
catatan