Saat ini, beberapa kota besar di Indonesia tengah dikepung kabut asap. Kabut asap yang dipercaya bersumber dari pembakaran hutan di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi ini menjadikan aktivitas warga setempat terganggu. Bapak Presiden Jokowi sampai meminta 4 negara untuk membantu menanggulangi bencana ini. Selain mengganggu kenyamanan pejalan kaki, kabut asap tersebut juga mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara.
Untuk pengendara mobil, kamu pun dituntut untuk terus berhati-hati. Pasalnya, kabut asap dapat memperpendek, bahkan menutupi jarak pandang. Lalu, bagaimana solusinya? Berikut ini terdapat beberapa tips yang dapat kamu lakukan saat berkendara di tengah kepungan kabut asap.
Nyalakan Lampu Depan dan Lampu Kabut
Menurut informasi sebaiknya kamu menyalakan lampu depan dan lampu kabut saat berkendara di tengah kepungan kabut asap, keberadaan lampu depan dan lampu kabut pada kendaraan sangatlah membantu.
Kabut asap tidak hanya dapat memperpendek jarak pandang pengendara saja, namun meningkatkan potensi blind spot, yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Untuk itu, pengendara mobil harus memperhatikan bahwa lampu tersebut harus selalu dalam kondisi menyala. Lampu depan dan lampu kabut tidak hanya berfungsi sebagai alat penerangan saja, melainkan sebagai sinyal untuk berkomunikasi dengan para pejalan kaki dan pengendara lain.
Jaga Kecepatan Konstan
Saat berkendara, usahakan kamu berada dalam kecepatan sekitar 20 kilometer per jam, dari kondisi normal. Hal ini bertujuan agar dapat memperkirakan potensi bahaya yang tertutup kabut asap secara hati-hati. Dengan demikian, jika kamu harus mengambil tindakan menghindar, maka kamu dapat melakukannya dengan cara yang aman.
Selain itu, usahakan untuk berada dalam satu jalur dan tidak menginjak garis putih yang menjadi pembatas jalur.
Jaga Jarak
Usahakan pula bahwa kendaraan kamu memiliki jarak cukup dari mobil lain yang berada di depan. Menjaga jarak 5 detik dirasa cukup, untuk tujuan memberikan waktu saat pengendara mengerem secara mendadak dan merespon kejadian spontan. Kemudian, kamu pun harus menghindari gerakan tiba-tiba saat berkendara.
Perhatikan Perputaran Udara
Saat kendaraan melaju, pastikan bahwa jendela mobil telah tertutup dengan rapat. Kemudian, aktifkan AC dengan sirkulasi putaran udara dari dalam interior, agar mata dan pernafasan pengendara atau penumpang tidak terganggu akibat asap dari luar.
Aktifkan Pemanas Kaca
Perbedaan suhu di luar dan di dalam kabin dapat mengakibatkan uap air menempel di kaca. Hal ini memungkinkan pandangan kabur dan merusak konsentrasi pengendara. Oleh sebab itu, aktifkan pula sistem pemanas dan penyapu kaca untuk menghilangkan uap air.
Konsentrasi
Konsentrasi tinggi sangatlah dibutuhkan, terlebih saat berkendara dalam kondisi kabut asap. Agar konsentrasi pengendara tetap baik, maka kecilkan volume audio, agar pengemudi terus waspada selama perjalanan.
Memarkir Kendaraan Jauh dari Ruas Jalan
Jika kamu diharuskan berhenti, maka carilah lahan parkir yang letaknya cukup jauh dari ruas jalan. Lebih baik jika kamu tidak berhenti sama sekali, karena terdapat kemungkinan bahwa kendaraan kamu dapat tertabrak dari belakang.
Proaktif
Saat kondisi jalanan terkena kabut asap, pengemudi harus bersifat proaktif, mempunyai rasa toleransi yang besar terhadap pengguna jalan lain. Selalu jaga jarak aman, persiapkan diri kamu pada segala kondisi, dan utamakan keselamatan pengemudi, penumpang dan pengguna jalan lain.
Berkendara di tengah kepungan asap memang dirasa cukup berisiko, maka mengetahui tips yang tepat dapat menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara kamu.
Tips-tips di atas sebaiknya kamu lakukan saat berkendara di tengah kepungan kabut asap. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kamu dan tetaplah waspada saat berkendara.
Artikel Terkait
informasi