Tidak asing jika perusahaan-perusahaan turut peduli dengan kesehatan karyawannya. Memenuhi hak pegawai sudah menjadi lumrah dan wajib dijalankan oleh perusahaan. Tahun 2017 saya pernah posting tentang sebuha
contoh Kebijakan Perusahaan Terhadap Akomodasi Karyawan yang belum baca silakan baca, disana peran HR dan Finance mencoba untuk memberi kemudahan dalam proses pemesanan penerbangan dan hotel, termasuk mencari solusi terbaik bagi karyawan.
Pada kesempatan ini, kembali saya bagi kan kisah sukses, kolaborasi UNICEF dan BCA ini adalah sebagai bentuk kepedulian akan pentingnya kesehatan karyawan dan keluarga, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyelenggarakan Edukasi Laktasi bagi Karyawan BCA. Pelatihan ini termasuk Program “Sehat Bersama BCA”yang dikhususkan bagi ibu hamil dan menyusui, guna memiliki pengetahuan tepat dalam memberikan ASI meski tetap bekerja. Pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari UNICEF Indonesia.
Bank BCA selalu berusaha memberikan perhatian dan dukungan kepada karyawan untuk menjaga kesehatan dirinya dan keluarga. Salah satunya Edukasi Laktasi bagi Karyawan ini. Ibu yang bekerja dengan tetap memberikan ASI merupakan tantangan yang memerlukan perhatian khusus. Dengan menghadirkan staf ahli UNICEF Indonesia, BCA berharap para ibu hamil dan menyusui mendapatkan ruang tanya-jawab tentang bagaimana pemberian ASI, khususnya ASI-Eksklusif.
Setiap kantor BCA pun telah menyediakan nursery room (ruang menyusui) untuk memudahkan ibu memerah ASI dan menyimpan ASI perahnya saat berada di tempat kerja. Dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, BCA juga memberikan hak cuti melahirkan bagi Karyawan. Selanjutnya, sang ibu dapat melanjutkan persiapan tumbuh dan kembangbuah hati dengan tetap memberikan ASI eksklusif melalui sarana ruang menyusui.
Dalam catatannya, Staf Ahli UNICEF Indonesia dan konsultan laktasi mengatakan “Sebaiknya bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga bayi berusia minimal 2 tahun dengan tambahan makanan mulai usia 6 bulan, sesuai dengan usia anak.”
Berdasarkan rekomendasi dari UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ASI eksklusif - yang berarti hanya memberikan ASI tanpa tambahan makanan atau cairan - selama enam bulan pertama dapat menyelamatkan nyawa setara lebih dari 30.000 anak Indonesia setiap tahunnya. Pemberian ASI sampai dengan usia dua tahun, dengan tambahan makanan pendamping ASI, dapat juga membantu pertumbuhan anak-anak mencapai potensi mereka secara optimal.
Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia mengatakan memberikan informasi, “Di Indonesia hanya 15% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Dan hanya 41% dari anak usia 6 – 23 tahun mendapatkan asupan gizi sesuai rekomendasi kesehatan. Banyak sekali ibu menyusui yang berhenti menunaikan kewajibannya karena mereka tidak dapat menggabungkan antara bekerja dengan menyusui. Beberapa jumlah lainnya yang berhenti bekerja dengan alasan manajemen membatasi penyimpanan dan pemberian ASI.”
Menurut UNICEF, mendukung para ibu untuk menyusui di tempat kerja merupakan hal yang mudah. Perusahaan hanya perlu menyediakan waktu dan ruang yang diperlukan bagi seorang ibu untuk memerah ASI dan menyimpannya untuk diberikan kepada bayinya saat kembali kerumah.
“Sehat Bersama BCA” merupakan program kesehatan yang diluncurkan sebagai langkah program sosialisasi budaya dan pola hidup sehat di lingkungan karyawan BCA. Program ini akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun selanjutnya
Artikel Terkait
parenting