Sektor properti di kota pahlawan kian mekar, bahkan prediksi para pakar bahwa beberapa tahun kedepan akan menjadi lahan basah bisnis properti. Tidak salah kalau pengembang asal Singapura tertarik untuk bermain disini. Sebelumnya sih memang sudah ada beberapa pengembang Singapura yang membangun banyak rumah dan apartemen di berbagai daerah Indonesia.
|
via rumah123.com |
“Harga tanah di Surabaya masih dianggap murah oleh developer dari Singapura, maka mereka sangat tertarik mengembangkan bisnis properti di sini,” kata CEO Propnex Indonesia, Luckyanto, pada acara peluncuran soft opening Propnex Indonesia, di Surabaya.
Di Singapura, kata dia, pemerintahnya sudah tidak memberi kesempatan bagi pengembang untuk memiliki lahan. Jumlah lahan yang semakin sempit membuat banyak pengembang di Singapura memilih Surabaya sebagai tujuan tepat untuk mengembangkan banyak properti.
“Ini peluang yang besar, maka kami menyasar Surabaya sebagai kota utama sebelum ke Jakarta,” katanya.
Sedangkan CEO Propnex Singapura, Ismail Gafoor, mengatakan, pihaknya selama tiga tahun terakhir ini melakukan studi dan mengambil kesimpulan bahwa Surabaya adalah kota terpenting di Indonesia.
“Maka kami tak ragu membuka kantor perwakilan pertama di Indonesia yang kami tempatkan di Surabaya,”.
Ismail menambahkan, daya beli masyarakat di Surabaya juga tinggi di sektor properti. Faktor paling penting lainnya, yaitu stabilnya kondisi ekonomi di Surabaya yang memberikan rasa aman bagi para investor untuk membeli maupun mengembangkan properti.
“Banyak juga orang Surabaya yang membeli properti di Singapura. Bahkan, orang Indonesia menempati urutan kedua setelah China dalam hal pembelian properti di Singapura,” katanya lagi.
Setelah membuka kantor perwakilannya di Surabaya, baru kemudian Propnex masuk ke Jakarta. Tim yang ada di Surabaya dianggapnya sudah cukup untuk meramaikan penjualan properti di Indonesia.
Dalam setahun ke depan, akan ada 10 kantor perwakilan Propnex di berbagai kota di Indonesia. Luckyanto menjelaskan, dalam dua tahun ke depan, pihaknya memasang target pembukaan 50 kantor cabang Propnex di berbagai kota di Indonesia.
Harapannya, Propnex akan meramaikan penjualan properti di Indonesia yang akan mengalami puncaknya pada tahun ini sampai 2019 nanti.
“Kami membidik banyak segmen, mulai dari kelas menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Semuanya tentu ada divisinya masing-masing,” kata Luckyanto.
Menurutnya, pertumbuhan properti di beberapa kota besar di Indonesia semacam Surabaya bisa meningkat sampai 200%. Tak heran Surabaya menjadi fokus banyak investor yang ingin masuk dan mengembangkan properti, baik itu rumah tapak maupun apartemen.
Apalagi pemerintah memang membuka keran begitu lebar di sektor properti. Peluang ini tentu menjadi angin segar bagi banyak broker untuk menjual properti di kota-kota besar.
“Kami pun sudah menjalin kerja sama dengan banyak pengembang besar di Indonesia. Demikian juga dengan tiga bank besar yang sudah biasa mengucurkan kredit di sektor properti,” ujarnya.
sumber : rumah123.com
Artikel Terkait
properti